Wednesday, March 30, 2011

CARA KERJA ANTI VIRUS KOMPUTER

Program anti virus komputer sebenarnya terbagi atas 3 macam, yaitu:

1. Fix
Sebuah program yang dapat mendeteksi dan menghancurkan hanya satu virus. Harus dijalankan terlebih dahulu kemudian program akan mencari dan menghapus virus tertentu. Contohnya : Fixnimda (dari
NAV), FixCodered (dari NAV), dll.

2. Antidot
Sebuah program yang dapat menangkap, mendeteksi beberapa jenis virus dan menghapusnya. Sama seperti program fix, harus dijalankan terlebih dahulu kemudian akan mencari file yang terinfeksi maupun file virus tertentu Contohnya Wedash Anti Dot 2004.

3. Antivirus
Sebuah program yang dapat menangkap, mendeteksi dan menghapus banyak jenis virus. Dapat otomatis menangkap file yang terinfeksi dan menghapusnya.
   
Tetapi yang saya bahas pada bagian ini cuma tentang cara kerja dari suatu anti virus komputer pada saat ini:

   Anti virus komputer pada saat ini umumnya bekerja dengan cara:

1. Melakukan Pendeteksian dengan menggunakan basis data virus signature (virus signature database).

Cara kerja antivirus ini merupakan pendekatan yang banyak digunakan oleh antivirus tradisional, yang mencari tanda-tanda keberadaan dari virus dengan menggunakan sebagian kecil dari kode virus yang telah dianalisis oleh vendor antivirus, dan telah dikatalogisasi sesuai dengan jenisnya, ukurannya, daya hancurnya dan beberapa kategori lainnya. Cara ini terbilang cepat dan dapat diandalkan untuk mendeteksi virus-virus yang telah dianalisis oleh vendor antivirus, tapi tidak dapat mendeteksi virus yang baru hingga basis data virus signature yang baru diinstalasikan ke dalam sistem. Basis data virus signature ini dapat diperoleh dari vendor antivirus dan umumnya dapat diperoleh secara gratis melalui download atau dengan cara berlangganan (subscription).

2. Pendeteksian dengan melihat cara bagaimana virus bekerja:

Cara kerja antivirus seperti ini merupakan pendekatan yang baru yang dipinjam dari teknologi yang diterapkan dalam Intrusion Detection System (IDS). Cara ini sering disebut juga sebagai Behavior-blocking detection. Cara ini menggunakan policy (kebijakan) yang harus diterapkan untuk mendeteksi keberadaan sebuah virus. Jika ada kelakuan perangkat lunak yang "tidak wajar" menurut policy yang diterapkan, seperti halnya perangkat lunak yang mencoba untuk mengakses address book untuk mengirimkan e-mail secara massal terhadap daftar e-mail yang berada di dalam address book tersebut (cara ini sering digunakan oleh virus untuk menularkan virus melalui e-mail), maka antivirus akan menghentikan proses yang dilakukan oleh perangkat lunak tersebut. Antivirus juga dapat mengisolasi kode-kode yang dicurigai sebagai virus hingga administrator menentukan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Keuntungan dari cara ini adalah antivirus dapat mendeteksi adanya virus-virus baru yang belum dikenali oleh basis data virus signature. Kekurangannya, jelas karena antivirus memantau cara kerja perangkat lunak secara keseluruhan (bukan memantau berkas), maka seringnya antivirus membuat alarm palsu atau "False Alarm" (jika konfigurasi antivirus terlalu "keras"), atau bahkan mengizinkan virus untuk berkembangbiak di dalam sistem (jika konfigurasi antivirus terlalu "lunak"), terjadi false positive. Beberapa produsen menyebut teknik ini sebagai heuristic scanning.
Antivirus yang menggunakan behavior-blocking detection ini masih sedikit jumlahnya, tapi di masa yang akan datang, kemungkinan besar semua antivirus akan menggunakan cara ini. Beberapa antivirus juga menggunakan dua metode di atas secara sekaligus

No comments:

Post a Comment